27 September 2014
Letzte Aufnahme
Ich erinnere mich heute Abend eine Geschichte selbst. ..
die entweder starten wollen, wo ich natürlich glücklich war, gekannt haben
Slama Figur eines Mannes, begleitete ich, und er war immer bei mir ..
Ich war mit ihm war mehr stahun
mnemani immer lieben n trauriger Tag "für uns beide ..
candaan wir beide machen den Tag: "Wir sind noch viel schöner so bunt ..
Ich habe oft memangil ihn als "schräg" (weil es die Augen schräg), Wange Tomate (mollig) und SNOPPY .. HHE: p, während sie rief mich mit einem Kamel sbutan (weil es mein Dad's org arabischer Abstammung), Sule (Ich bin der Typ Mensch, der Humor wie Komiker Sule mag)
O Gott, ich wirklich "lieben Frau! Figur, die sie erzählte mir, die in dieser Note war für einen Tag .. AK mndengar nicht sicher, ob meine Stimme fühlte mich leer (wenn ak mngucapkan Wort" void "must have gelacht SHE" .. definitiv verspotteten es ist mich mit Worten des übermäßigen
Ich bin ein starker wanitayg .. Früher war es aber .. nicht jetzt wieder
ehrlich gesagt habe ich nie davon skrang Schrei
Ich war ein Mann ", der stärker wird alle Probleme ohne die Anwesenheit der richtige ist ihr
aber da ich mnyakiti seinem Herzen, werde ich schwach .. Verlust der Kontrolle über die Richtung n
als ob "mein Leben ist nicht mehr nützlich ..
Jene Frau, die ist jetzt mein Geliebter .. Begleiter meines Lebens
zu einem sehr "I LOVE ..
AK smuanya nicht nur für sich .. und ich gebe es aufrichtig, ohne das Wort "Bedauern"
Aber heute Abend hat er ein Wort zu sagen ", ohne zu bemerken, dass es wirklich" mein Herz tut weh
Aber das ist alles, was ich nie bereuen, ich bin sehr glücklich, bekannten sich die Zahl von haben .. über das Leben in allem hat ein Herz
Aber heute Abend habe ich zu gehen ..
für das Wohl aller Menschen, die ich liebe .. Sie besonders gut in Form "mein geliebtes
Ich will nicht das Leben der Menschen zu machen "schwieriger geworden ist als die Figur, die nicht meine Anwesenheit nützlich, kann nur eine" Skulptur "werden, ohne daß sie etwas viel weniger glücklich selbst tun
Ich schrieb diese Bemerkung, bevor ich mein Stück Schnur zu ergreifen, um ihn um meinen Hals hängen ..
Man könnte sagen, diese Platte als eine Ausgießung LAST um meine Erinnerungen mit ihm erinnern ")
die entweder starten wollen, wo ich natürlich glücklich war, gekannt haben
Slama Figur eines Mannes, begleitete ich, und er war immer bei mir ..
Ich war mit ihm war mehr stahun
mnemani immer lieben n trauriger Tag "für uns beide ..
candaan wir beide machen den Tag: "Wir sind noch viel schöner so bunt ..
Ich habe oft memangil ihn als "schräg" (weil es die Augen schräg), Wange Tomate (mollig) und SNOPPY .. HHE: p, während sie rief mich mit einem Kamel sbutan (weil es mein Dad's org arabischer Abstammung), Sule (Ich bin der Typ Mensch, der Humor wie Komiker Sule mag)
O Gott, ich wirklich "lieben Frau! Figur, die sie erzählte mir, die in dieser Note war für einen Tag .. AK mndengar nicht sicher, ob meine Stimme fühlte mich leer (wenn ak mngucapkan Wort" void "must have gelacht SHE" .. definitiv verspotteten es ist mich mit Worten des übermäßigen
Ich bin ein starker wanitayg .. Früher war es aber .. nicht jetzt wieder
ehrlich gesagt habe ich nie davon skrang Schrei
Ich war ein Mann ", der stärker wird alle Probleme ohne die Anwesenheit der richtige ist ihr
aber da ich mnyakiti seinem Herzen, werde ich schwach .. Verlust der Kontrolle über die Richtung n
als ob "mein Leben ist nicht mehr nützlich ..
Jene Frau, die ist jetzt mein Geliebter .. Begleiter meines Lebens
zu einem sehr "I LOVE ..
AK smuanya nicht nur für sich .. und ich gebe es aufrichtig, ohne das Wort "Bedauern"
Aber heute Abend hat er ein Wort zu sagen ", ohne zu bemerken, dass es wirklich" mein Herz tut weh
Aber das ist alles, was ich nie bereuen, ich bin sehr glücklich, bekannten sich die Zahl von haben .. über das Leben in allem hat ein Herz
Aber heute Abend habe ich zu gehen ..
für das Wohl aller Menschen, die ich liebe .. Sie besonders gut in Form "mein geliebtes
Ich will nicht das Leben der Menschen zu machen "schwieriger geworden ist als die Figur, die nicht meine Anwesenheit nützlich, kann nur eine" Skulptur "werden, ohne daß sie etwas viel weniger glücklich selbst tun
Ich schrieb diese Bemerkung, bevor ich mein Stück Schnur zu ergreifen, um ihn um meinen Hals hängen ..
Man könnte sagen, diese Platte als eine Ausgießung LAST um meine Erinnerungen mit ihm erinnern ")
05 Desember 2013
makalah perspektif global - modul 1
MAKALAH
PERSPEKTIF GLOBAL
HAKIKAT DAN KONSEP PERSPEKTIF GLOBAL
Dosen Pembimbing :
Hari Naredi, M.Pd
Disusun Oleh:
Nama :
Dewi Puspasari
NIM :
1101045066
PGSD / V O
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat-Nyalah akhirnya penulis dapat menyelesaikan sebuah karya tulis
yang berbentuk makalah.
Tujuan
dibuatnya makalah ini adalah untuk Memenuhi tugas semester 5.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam tata cara
penulisannya , pengkajian datanya
serta bahasa yang saya
pergunakan. Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk makalah ini.
Dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen perencanaan dan pembelajaran. saya
menyampaikan ucapan terima kasih atas bimbingannya sehingga makalah ini dapat
saya selesaikan tepat pada waktunya yang telah penulis rencanakan.
Akhir kata penulis minta maaf bila ada hal hal yang kurang berkenan
yang tidak sengaja dan tidak
sadar mungkin pernah saya ucapkan atau
tulis. Atas perhatinnya penulis ucapkan banyak terima kasih, penulis berharap
semoga makalah ini bermanfaat, amin.
Jakarta, Desember 2013
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Modul 1 ini menyajikan landasan konsep untuk mempelajari
materi modul selanjutnya, karena dalam modul ini dipelajari tentang hakikat dan
konsep perspektif global. Anda tentu sering mendengar istilah yang saat ini
sangat popular dab sering disebut-sebut yaitu global dan globalisasi.
Adakah kaitan
antara kedua istilah tersebut dengan materi modul ini?
Untuk memahami mata kuliah perspektif
global akan kita bahas bersama beberapa istilah yang erat kaitannya dengan mata
kuliah ini, yaitu istilah “global,globalisasi dan pendidikan global”. Anda
harus dapat mamahami istilah-istilah tersebut.
Kita dilahirkan dan hidup didalam
masyarakat yang kaya akan tradisi, budaya,nilai,sikap dan adat istiadat.Dunia
ini kaya dengan keberbedaan (diversity) dan keragaman (multiplicity) tentang
pandangan,bahasa,agama,adat istiadat,budaya dan sebagainya yang menjadikan kita
sebagai makhluk yang unik. Dalam perkembangannya kita memahami berbagai
kemajuan dalam kesadaran dan pandangan. Wawasan Nusantara misalnya, merupakan
pandangan modern yang melihat bukan perbedaan tetapi persamaan, bukan
terpisahkan teratpi terhubungkan. Sebagai contoh antara orang sunda dengan
orang batak bukan adanya perbedaan tetapi persamaan yaitu warga Negara
Indonesia yang ramah-tamah. Antara pulau jawa dan Sumatra bukan dipisahkan oleh
selat sunda tetapi dihubungkan oleh selat sunda.
Pandangan modern seperti ini
menyebabkan dunia menjadi semakin sempit, yang didukung oleh perkembangan IPTEK
yang begitu cepat, terutama dalam bidang komunikasi dan informasi. Dengan
demikian ada kecenderungan bahwa dalam kehidupan kita tidak lagi ada
batas-batas Negara yang secara tradisional membatasi hubungan antara manusia di
satu Negara dengan Negara lainnya.
Sebagai contoh dalam kaitannya dengan
lingkungan yaitu tentang kebakaran hutan, penebangan hutan dan polusi yang
semuanya lebih mengarah pada kepentingan warga dunia, dan bukan pada
kepentingan nasional. Ketika hutan di Indonesia terbakar menyebabkan asap yang
sangat tebal dan sangat mengganggu bukan saja masyarakat di Indonesia, tatapi
masyarakat di Malaysia, Singapura, Bangkok bahkan Jepang merasakan akibatnya.
Mereka beramai-ramai membantu kita memadamkan kebakaran hutan.
Sisi lain yang lebih hebat adalah
apabila kebakaran hutan di Negara kita atau Negara lain dunia merusakkan
lapisan ozon, akan mengakibatkan tidak tersaringnya sinar ultraviolet. Ini akan
menyebabkan kerusakan di dunia, bukan hanya di Indonesia tetapi seluruh dunia.
Gambaran tersebut merupakan contoh
bahwa saat ini kita harus mulai berpikir tentang dunia. Kita semua menggunakan
planet yang sama begitu pula dengan air dan udara. Kita hidup dalam masyarakat
global yang mempunyai ketergantungan.
1.2 Rumusan
masalah
1. Apa hakikat dan konsep tentang perspektif global ?
2. Apa permasalahan, manfaat dan tujuan perspektif
global
1.3 Tujuan
masalah
1. Untuk mengetahui tentang hakikat dan konsep
perspektif global
2. Untuk mengetahui dimensi, masalah,manfaat dan
tujuan perspektif global
BAB
II
PEMBAHASAN
a. Hakikat dan
konsep perspektif global
A.
Global dan Globalisasi
Global artinya
sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh jagat raya
(concerning the whole earth).
Bumi
Sesuatu
hal ini bisa berarti masalah, kejadian, kegiatan bahkan sikap. Masalah,
misalnya kebakaran hutan di Kalimantan yang menyebar hingga negara tetangga
Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Kejadian, misalnya Bom Bali I dan
Bom Bali II, Bom di Kedutaan Australia, Bom di Hotel J.W Marriot dan Ritz
Carlton mempengaruhi opini masyarakat dunia terhadap bangsa Indonesia sehingga
secara stereotipe bangsa Indonesia dicap sebagai negara teroris. Kegiatan,
misalnya negara Pakistan yang mengadakan uji coba nuklir mendapatkan reaksi
positif dan negatif dari negara-negara di dunia. Sikap, misalnya Presiden AS
ke-44, Barrack Husein Obama, yang menyatakan sikap “menghormati umat muslim” di
dunia, mendapatkan sambutan hangat bukan hanya dari negara-negara Islam, bahkan
seluruh dunia sehingga ia mendapatkan nobel perdamaian.
Berdasarkan keempat contoh diatas, hal-hal yang dapat mempengaruhi dunia bukan hanya berkaitan dengan politik saja tetapi juga berkaitan dengan lingkungan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan segala aspek kehidupan. Sehingga, global didalam pembahasan materi-materi kuliah ini memiliki pengertian menyeluruh, dimana dunia tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah, ras, warna kulit dan sebagainya.
Globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekwensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh (John Huckle (Miriam Steiner, 1996). Istilah globalisasi saat ini menjadi sangat popular karena berkaitan dengan gerak pembangunan di Indonesia, terutama berkaitan dengan sistem ekonomi terbuka dan perdagangan bebas. Era globalisasi ditandai dengan adanya persaingan yang semakin ketat, padatnya informasi, kuatnya komunikasi dan keterbukaan (transparansi). Bangsa Indonesia akan semakin jauh tertinggal dibandingkan Negara-negara lain di dunia jika tidak memiliki kemampuan-kemampuan tersebut.
Berdasarkan keempat contoh diatas, hal-hal yang dapat mempengaruhi dunia bukan hanya berkaitan dengan politik saja tetapi juga berkaitan dengan lingkungan, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan segala aspek kehidupan. Sehingga, global didalam pembahasan materi-materi kuliah ini memiliki pengertian menyeluruh, dimana dunia tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah, ras, warna kulit dan sebagainya.
Globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekwensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh (John Huckle (Miriam Steiner, 1996). Istilah globalisasi saat ini menjadi sangat popular karena berkaitan dengan gerak pembangunan di Indonesia, terutama berkaitan dengan sistem ekonomi terbuka dan perdagangan bebas. Era globalisasi ditandai dengan adanya persaingan yang semakin ketat, padatnya informasi, kuatnya komunikasi dan keterbukaan (transparansi). Bangsa Indonesia akan semakin jauh tertinggal dibandingkan Negara-negara lain di dunia jika tidak memiliki kemampuan-kemampuan tersebut.
Hamijoyo dalam Mimbar (1990) menjelaskan cirri-ciri globalisasi, antara lain :
1.
Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan
informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat
oleh tatanan organisasi dan manajemen yang tangguh.
2.
Globalisasi telah melampaui batas tradisional
geopolitik. Batas tersebut harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi,
social politik dan sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit
dipertemukan.
3.
Adanya ketergantungan antar negara.
4.
Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi.
Penyebaran dalam hal gagasan, pembaharuan dan inovasi dalam struktur, isi dan
metode pendidikan dan pengajaran sudah lama terjadi (melalui literature, kontak
antar pakar dan mahasiswa).
Globalisasi
mempunyai dampak positif dan negatif. Tilaar (1998) menyebutkan bahwa dampak
positif globalisasi adalah munculnya masyarakat megakompetisi, dimana setiap
orang berlomba berbuat yang terbaik untuk mencapai yang terbaik. Untuk
berkompetisi dibutuhkan kualitas yang tinggi sehingga di era globalisasi ini
masyarakat menjadi dinamis, aktif dan kreatif karena mengejar keunggulan dan
kualitas. Namun, globalisasi dapat menjadi ancaman bagi budaya bangsa.
Globalisasi akan melahirkan budaya global sehingga mengancam budaya lokal yang
menjadi karakteristik budaya nasional. Apalagi jika tingkat pendidikan
masyarakat rendah, hal ini akan menjadi penyebab cepatnya masyarakat terseret
arus globalisasi dengan menghilangkan jati diri dan identitas bangsa.
Contohnya, remaja di Indonesia dapat dengan cepat meniru gaya berpakaian, tata
rambut, berperilaku yang tidak cocok dengan jati diri bangsa Indonesia.
Tilaar (1998) mengemukakan bahwa globalisasi telah memasuki tiga bidang penting kehidupan manusia yaitu ekonomi, politik dan budaya. Hal ini didukung olah dua kekuatan yaitu bisnis dan teknologi sebagai tulang punggung globalisasi. Gelombang globalisasi tersebut akan berdampak pada bisang lainnya yaitu bidang sosial terutama karena didukung oleh kemajuan dan teknologi transportasi dan komunikasi modern.
Tillaar (1998) juga mengemukakan tentang ciri era globalisasi yaitu dengan adanya masyarakat terbuka, yang dibagi dalam dua hal, yaitu:
Tilaar (1998) mengemukakan bahwa globalisasi telah memasuki tiga bidang penting kehidupan manusia yaitu ekonomi, politik dan budaya. Hal ini didukung olah dua kekuatan yaitu bisnis dan teknologi sebagai tulang punggung globalisasi. Gelombang globalisasi tersebut akan berdampak pada bisang lainnya yaitu bidang sosial terutama karena didukung oleh kemajuan dan teknologi transportasi dan komunikasi modern.
Tillaar (1998) juga mengemukakan tentang ciri era globalisasi yaitu dengan adanya masyarakat terbuka, yang dibagi dalam dua hal, yaitu:
1.
Dalam bidang ekonomi, ditandai dengan adanya
pasar bebas, yang menuntut kemampuan, kreasi yang neghasilkan produk-produk
berkualitas tinggi.
2.
Dalam bidang politik, ditandai dengan
berkembangnya nilai demokrasi dalam masyarakat yang demokratis, yaitu setiap
masyarakat dimana setiap anggotanya ikut aktif dalam kehidupan bersama dan
menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik. Masyarakat yang demokratis
adalah masyarakat yang menghormati hak asasi manusia, merupakan masyarakat
madani yang hak dan kewajibannya dijunjung tinggi.
Tata Rambut yang tidak Sesuai dengan
Kebudayaan Indonesia
Perspektif
Global
Perspektif adalah
cara pandang atau cara berpikir seseorang tentang suatu obyek. Perspektif
global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu
masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi
kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita
juga diarahkan untuk kepentingan global. Dengan kata lain, perspektif global
adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup ini
adalah untuk kepentingan global yang lebih luas. Dalam cara berpikir, seseorang
harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think globally
and act locally).
Sebagai pendidik, guru memerlukan suatu pendekatan yang akan menolong siswa untuk mengarahkannya kepada kehidupan yang kompleks dan menjauhi pengertian yang sempit tentang ruang, ras, agama, suku, sejarah dan kebudayaaan. Istilah-istilah dan pemahaman yang sempit seperti kesukuan, kedaerahan, barat-timur, putih-hitam, dapat memunculkan benih-benih konflik sehingga memunculkan pertentangan dunia. Olah karena itu, guru harus menanamkan nilai-nilai yang baik kepada peserta didik dan pemahaman bahwa kehidupan dia dan kita adalah merupakan bagian dari kehidupan dunia.
Peran guru dalam memahamkan nilai-nilai kebaikan adalah sebagai komunikator atau penghubung antara peserta didik dengan dunia luar. Untuk itu seorang guru harus :
Sebagai pendidik, guru memerlukan suatu pendekatan yang akan menolong siswa untuk mengarahkannya kepada kehidupan yang kompleks dan menjauhi pengertian yang sempit tentang ruang, ras, agama, suku, sejarah dan kebudayaaan. Istilah-istilah dan pemahaman yang sempit seperti kesukuan, kedaerahan, barat-timur, putih-hitam, dapat memunculkan benih-benih konflik sehingga memunculkan pertentangan dunia. Olah karena itu, guru harus menanamkan nilai-nilai yang baik kepada peserta didik dan pemahaman bahwa kehidupan dia dan kita adalah merupakan bagian dari kehidupan dunia.
Peran guru dalam memahamkan nilai-nilai kebaikan adalah sebagai komunikator atau penghubung antara peserta didik dengan dunia luar. Untuk itu seorang guru harus :
1.
Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat (lokal,
nasional, internasional).
2. Proaktif mencari informasi-informasi (nasional dan internasional).
3. Bersifat terbuka, menerima pembaharuan.
4. Mampu menyeleksi informasi sesuai dengan kebutuhan budaya Indonesia.
2. Proaktif mencari informasi-informasi (nasional dan internasional).
3. Bersifat terbuka, menerima pembaharuan.
4. Mampu menyeleksi informasi sesuai dengan kebutuhan budaya Indonesia.
Pendidikan
Global
Pendidikan global merupakan upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif mahasiswa dan perspektif siswa, karena melalui pendidikan global siswadibekali materi secara utuh dan menyeluruh berkaitan dengan masalah global. Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa kita hidup didalam masyarakat manusia, dimana perkampungan global dimana manusia saling terhubung, baik suku, bangsa dan batas Negara tidak menjadi penghalang dan merupakan komunitas dari perbedaan diantara orang-orang yang berbeda bangsa.
Pendidikan global mempersiapkan siswa untuk memahami dan mengatasi adanya ketergantungan global dan keberagaman budaya, yang mencakup hubungan, kejadian dan kekuatan yang tidak dapat diisikan kedalam batas-batas negara dan budaya (Hoopes,1997). Pendidikan global memiliki tiga tujuan yaitu:
1.
Memberikan pengalaman yang mengurangi rasa
kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai melalui mengajarkan bahan dan
menggunakan metode yang memberikan relatifisme budaya.
2.
Memberikan pengalaman yang mempersiapkan
siswa untuk mendekatkan diri dengang keragaman global. Kegunaan dari tujuan ini
adalah untuk mendiskusikan tentang relatifisme budaya dan keutamaan etika.
3.
Memberikan pengalaman tentang mengajar siswa
untuk berpikir tentang mereka sendiri sebagai individu, warga negara dan
masyarakat secara keseluruhan.
Pendidikan
global mempersiapkan masa depan siswa dengan memberikan keterampilan analisis
dan evaluasi yang luas. Keterampilan ini akan membekali siswa untuk memahami
dan memberikan reaksi terhadap isu internasional dan antar budaya. Pendidikan
global juga mengenalkan siswa dengan berbagai strategi untuk berperan serta
secara lokal, nasional dan internasional. Mata pelajaran harus menyajikan
informasi yang relevan untuk meningkatkan kemampuan terlibat dalam kebijakan
publik. Oleh karena itu, pendidikan global mengkaitkan isu global dengan
kepentingan lokal. Dengan demikian pendidikan global adalah suatu
pendidikan yang berusaha untuk meningkatkan kesadaran siswa bahwa mereka hidup
pada area global yang saling berkaitan.
B. Dimensi
Perspektif Global
Saat ini tidak ada suatu
bangsapun yang statis dan homogen. Setiap bangsa berkembang karena adanya
interaksi dengan bangsa lain, sehingga sistem nilai budaya dan nilai lainnya akan saling
mempengaruhi satu sama lain. Perspektif global bertolak dari masalah yang
ada dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengenai masalah pendidikan,
kesehatan, pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya. Semua permasalahan ini berdampak pada permasalahan
global. Dalam kaitannya dengan budaya di era globalisasi, Makagiansar (Mimbar,1990) mengajukan empat dimensi perspektif
global, yaitu:
1. Afirmasi atau
penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat.
Pembangunan akan terasa hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya.
Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu negara, serta
merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tidak terkendali.
2. Mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok
manusia berhak diakui identitas budayanya.
3. Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa
dan negara sangat diperlukanpartisipasi dari masyarakat.
4. Memajukan kerjasama antar budaya. Hal ini
dimaksudkan agar ada aksi dan upaya saling mengisi atau mengilhami, sehingga akan ada kemajuan dan
peningkatan antar budaya bangsa.
Sementara itu, Hanvey (1976) dalam bukunya yang sangat terkenal “An
Attainable Global Perspective” menyebutkan 5 dimensi dari perspektif global
sebagai berikut.
1. Perspective
conciousness
Kesadaran dan penghargaan terhadap adanya berbagai macam pendapat yang
berbeda-beda
di dunia ini.
2. State of
planet awareness
Adanya pengertian yang mendalam terhadap isu-isu dan
peristiwa-peristiwa global.
3. Cross-cultural
awareness
Adanya kesepakatan yang bisa diterima secara umum
dalam membuat karakteristik budaya-budaya yang ada di dunia ini, yaitu bahwa
sekalipun ada perbedaan-perbedaan dalam budaya, namun ada banyak kesamaan yang
dimiliki.
4. Systemic
awareness
Mengetahui akan sistem-sistem yang ada di alam,
sehingga mulai mengenal kompleksnya sistem internasional, di mana aktor-aktor
negara dan aktor-aktor non-negara saling mempengaruhi dalam berbagai macam isu
yang terjadi di kawasan-kawasan yang ada di dunia ini.
5. Options for
participation
Mengetahui strategi-strategi yang tepat sehingga
mampu berpartisipasi dengan baik dalam menghadapi isu-isu yang terjadi di
tingkat lokal, nasional hingga internasional.
C. Manfaat
Perspektif Global
Secara politis peran
negara bergeser dari penentu dan pembuat wawasan kebangsaan menjadi penjaga
stabilitas dan pengontrol politik baik di dalam maupun luar
negeri. Perlu disadari bahwa negara kita berhadapan dengan faktor luar yang
sangat kuat. Oleh karena itu, peningkatan kerja sama dengan negara lain dalam
segala bidang perlu ditingkatkan. Negara harus bersifat terbuka, karena kerja
sama dalam berbagai bidang menuntut adanya komitmen yang tinggi. Negara harus beradaptasi
dengan sistem yang terus berubah, aktif mengikuti dan mengadakan
perubahan. Berikut ini beberapa manfaat mempelajari
perspektif global.
1. Meningkatkan wawasan dan kesadaran para pendidik dan peserta didik bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah, tetapi mempunyai ketergantungan dengan orang
lain di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu sikap kita harus mencerminkan
“sikap ketergantungan” tersebut.
2. Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang
dunia, sehingga dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama
perkembangan iptek.
3. Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral
bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari
berbagai aspek.
4. Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap
perkembangan dunia dengan segala aspeknya.
D. Tujuan
Perspektif Global
Lee Anderson dan
Charlotte Anderson (1979) menyatakan bahwa untuk mempersiapkanpeserta
didik agar menjadi warga
negara yang baik harus dimulai dari berbagai macam kelompok yang melibatkannya,
dari yang terdekat hingga yang terjauh, yaitu dari masyarakat lokal,nasional, hingga global. Ada 5 tujuan pokok dari perspektif
global, yaitu:
1. Mengembangkan
pengertian keberadaan mereka sebagai individu-individu yang membentuk
masyarakat.
2. Mengembangkan
pengertian bahwa mereka merupakan anggota dari masyarakat dunia.
3. Mengembangkan
pengertian bahwa mereka adalah penghuni planet bumi ini dan kehidupannya
bergantung pada planet bumi tersebut.
4. Peserta
didik harus diberi pengertian bahwa mereka adalah partisipan atau pelaku aktif
dalam masyarakat global ini.
5. Mendidik
peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk hidup secara bijaksana dan
bertanggung jawab sebagai individu, sebagai umat manusia, sebagai insan
penghuni planet bumi ini, serta sebagai anggota masyarakat global.
Sementara itu, menurut
Marryfield (dalam buku Perspektif Global karangan Prof. Dr. H. Nurshid S dan
Drs. Kuswaya W : 1997), tujuan diberikannya perspektif global adalah sebagai
berikut:
1. Mendorong
mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan masalah yang
berkaitan dengan masalah global.
2. Mendorong
para pendidik untuk mempelajari
masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya.
3. Mengembangkan
dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
pengembangan profesinya.
E. Masalah
Perspektif Global
Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield
(1997 : 8) mengemukakan pokok-pokok masalah
global, yaitu: penduduk dan keluarga
berencana (population and family
planning);hak rakyat menentukan pemerintahan
sendiri (self-determination); pembangunan (development);hak asasi manusia (human right); emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees); kepemilikan bersama secara global (the global commnos); lingkungan hidup dan sumber daya alam (environment and natural
resources); persebaran kemakmuran; teknologi informasi; sumber daya; jalan masuk ke pasar; kelaparan dan bahan pangan; perdamaian dan keamanan; prasangka dan diskriminasi.
Isu dan masalah diatas
bukan lagi hanya dirasakan secara lokal dan regional di tempat-tempat serta
kawasan-kawasan tertentu,
melainkan telah menjadi isu dan masalah global yang dirasakan serta disadari
oleh masyarakat dunia. Badan dan lembaga dunia, baik organisasi yang merupakan
bagian dari PBB maupun diluar PBB seperti LSM (lembaga swadaya masyarakat),
telah menaruh perhatian serta kepedulian terhadap masalah-masalah global
tersebut.
Berikut ini contoh
beberapa isu dan masalah global seperti penduduk dan keluarga berencana,
pembangunan, hak asasi manusia, migrasi, lingkungan dan sumber daya, dalam
pembahasan yang singkat.
1.
Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk bukan
hanya merupakan masalah nasional bagi Indonesia, melainkan juga merupakan masalah bangsa lain, baik bangsa-bangsa
yang terbelakang dan sedang berkembang, maupun bangsa-bangsa yang telah maju.
Persoalan-persoalan ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk
dengan ketersediaan barang bahan pangan, lapangan kerja serta pemukiman yang
merupakan masalah kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa bangsa
Indonesia, melainkan dialami oleh seluruh bangsa di dunia ini. Oleh karena itu,
masalah ini dapat dinyatakan sebagai masalah global.
Salah satu upaya untuk
mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan program keluarga berencana
dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi kesejahteraan masing-masing
keluarga. Upaya ini tidak hanya dilakukan oleh bangsa Indonesia, melainkan juga
dilakukan oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Akan tetapi, pada kenyataannya
pelaksanaan program keluarga berencana tidak selancar seperti apa yang
direncanakan dan diharapkan, melainkan masih menghadapi berbagai masalah. Oleh
karena itu, program ini selain merupakan upaya pemecahan masalah, pada
pelaksanaannya juga masih merupakan masalah global. Berkaitan dengan hal itu,
PBB sebagai organisasi dan lembaga dunia sangat memperhatikan masalah tersebut.
2. Pembangunan
Pembangunan yang oleh
Bartelmus (1986 : 3) dinyatakan sebagai proses yang berupaya memperbaiki
kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun non material termasuk
kebutuhan-kebutuhan fisik, telah – sedang – dan akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun
demikian, karena pada pelaksanaannya melibatkan segala sumber daya, baik alam
(SDA) maupun manusia (SDM) termasuk kemampuan IPTEKnya, maka pembangunan masih
banyak menghadapi masalah. Oleh karena itu, pembangunan sebagai upaya pemecahan
masalah kesejahteraan masyarakat, pada sisi lain masih menjadi masalah.
Kenyataan demikian masih dialami oleh sebagian besar bangsa-bangsa di dunia.
Dengan demikian, pembangunan sebagai suatu masalah, juga menjadi masalah
global.
3. Hak
Asasi Manusia
Pada hakekatnya, setiap manusia memiliki hak
yang sama di segala bidang. Hak merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha
Esa yang diberikan kepada umat manusia yang hidup di muka bumi ini tanpa
terkecuali. Akan tetapi, dalam kehidupan
masyarakat, hak asasi manusia
ini mendapat perlakuan yang berbeda-beda oleh pihak-pihak tertentu, sehingga
terjadi pelanggaran atas HAM tersebut. Diskriminasi ras, etnis, agama dan
lain-lainnya merupakan pelanggaran terhadap HAM. Hal tersebut dialami oleh
kelompok masyarakat atau perorangan tertentu di negara masing-masing. Masalah
ini terjadi di seluruh dunia. Oleh karena itu, HAM tidak hanya merupakan
masalah lokal dan regional di tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu,
melainkan juga merupakan masalah global.
4. Migrasi
Perpindahan penduduk,
baik dalam bentuk emigrasi (ke luar dari negara sendiri) dan imigrasi (masuk ke dalam negara tertentu) maupun dalam bentuk pengungsian, terjadi dimana-mana di dunia
ini. Faktor penyebabnya bermacam-macam, mulai dari faktor ekonomi, bencana
alam, wabah, politik sampai pada keamanan. Bagi kelompok atau perorangan yang
melakukannya, mungkin migrasi merupakan jalan keluar dari masalah yang
dialaminya. Namun bagi negara atau kawasan yang didatangi mungkin menjadi
masalah, karena menyangkut tempat penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan,
dan lain sebagainya. Kita dapat menyimak dan mengamati proses perpindahan ini
dari berbagai kawasan di dunia sebagai akibat dari berbagai masalah di negara,
seperti banjir, kesulitan ekonomi dan pertentangan politik menjadi penyebab
terjadinya migrasi penduduk di kawasan yang bersangkutan, atau dari kawasan tersebut
ke negara lain. Masalah migrasi ini telah menjadi masalah global.
5. Lingkungan
dan Sumber Daya
Menurut UU RI no. 4 tahun 1982, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.Masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir,
kekeringan, tanah longsor, dan sebangsanya yang mengganggu bahkan
mengancam kehidupan manusia, tidak hanya terjadi secara lokal maupun regional
di tempat-tempat atau kawasan tertentu, melainkan secara meluas terjadi
dimana-mana di permukaan bumi ini.
G.T. Miller
(1985 : 6) mengemukakan sumber daya alam adalah suatu bentuk materi
atau energi yang diperoleh dari lingkungan fisikal yang dapat memenuhi
kehidupan manusia. Dengan demikian antara sumber daya alam dengan lingkungan
itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kandungan, persediaan, penggalian,
pengolahan, dan pemanfaatan sumber daya, khususnya sumber daya alam, tidak
hanya menyangkut pemerintah serta negara sebagai pemilik sumber daya, melainkan
juga melibatkan negara-negara lain yang berkepentingan. Kuota produksi dan
kuota perdagangan sampai pada harga sumber daya alam tertentu yang strategis merupakan
kesepakatan bersama di antara negara-negara produsen dengan negara-negara
konsumen.
Dengan demikian, mengenai sumber daya alam ini dilandasi
oleh kesejahteraan global negara-negara yang bersangkutan. Produksi, konsumsi, dan perdagangannya memiliki
dampak global terhadap kehidupan ekonomi, politik serta kondisi ekologi dunia.
Dalam mekanisme dan dinamika produksi, pemanfaatan, konsumsi dan
perdagangan sumber daya alam ini terjadi proses ketergantungan dan saling
keterkaitan antar berbagai negara di dunia yang berkepentingan. Kenyataan
tersebut merupakan fenomena global yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
Pemanfaatan lingkungan dan sumber daya yang menjadi aset dunia seperti samudra
dan ruang angkasa, menuntut saling keterkaitan serta saling ketergantungan
global yang mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset tadi. Hal tersebut harus
menjadi perhatian dan kepedulian tiap pribadi umat manusia, khususnya
orang-orang yang bertindak mengambil kebijakan dan keputusan. Disinilah letak
dan kedudukan wawasan dan kepedulian global dalam situasi kehidupan umat
manusia yang makin mendunia.
Langganan:
Postingan (Atom)